SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN



Sosialisasi dan pembentukan kepribadian

A.       Sosialisasi
1.      Pengertian Sosialisasi
                 Sosialisasi adalah proses pengenalan/ belajar yang dialami seorang agar dapat berpartisipasi di masyarakat sesuai dengan status dan perannya.
2.     Tahapan sosialisasi/ pengambilan peran
 Role Taking tahap pengambilan peran dalam sosialisasi terdiri atas 4
a)       Preparatory Stage ( Tahap persiapan )
 Tahap persiapan dimulai pada usia 0 s/d 3tahun. Pada tahap ini anak mempelajari hal hal dasar
    contoh: Anak belajar jalan,belajar makan, belajar bicara, dll.
b)      Play Stage ( Tahap bermain)
 Tahap bermain dimulai pada usia 3 s/d 6 tahun. Pada tahap ini anak bermain dengan meniru peran orang dewasa
  Contoh : Anak bermain polisi – polisian atau bermain dokter dokteran.
c)       Game Stage ( Tahap bertindak)
 Tahap bertindak dimulai pada usia 6 s/d 12 tahun.  Pada tahap ini anak sudah mulai mengambil peran - peran orang dewasa.
 Contoh: mencuci piring, merapikan tempat tidur.
d)      Generalized other atau stage ( Tahap penerimaan norma secara kolektif)
 Tahap ini dimulai dari usia 12 tahun ke atas.  Pada tahap ini anak atau seorang individu sudah mampu bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
Contoh: Meminta maaf ketika melakukan kesalahan
3.     Agen dan Media Sosialisasi
1)      Keluarga
Keluarga sebagai media sosialisasi . Agen sosialisasi termasuk di dalamnya ; Ayah, Ibu, Anak. Keluarga besar yaitu keluarga dari kerabat ayah dan ibu contohnya : Paman, Bibi,Nenek, Kakek, sepupu, dll. Serta anggota keluarga polygamous yaitu anggota keluarga dari pernikahan ayah yang kedua atau yang ketiga serta sebaliknya.
Contoh: Ibu tiri, Ayah tiri dan saudara tiri.

2)            Kelompok Sebaya/ Sepermainan
 Agennya yang termasuk; teman, sahabat  atau pacar

3)            Sekolah
Agen sosialisasi guru dan seluruh warga sekolah.

4)            Media massa
Media massa terdiri atas 2:
a.                 Media cetak; buku , Novel, Komik, Majalah, Surat kabar.
b.                 Media elektronik; Radio, Televisi, Internet, VCD/DVD
5)            Lingkungan Kerja
Agennya ,atasan, rekan kerja, ataupun staf-staf di lingkungan kerja.
4. Tipe Sosialisasi
 Tipe sosialisasi ada 2:
1.     Sosialisasi formal, yaitu sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga resmi atau lembaga yang berwenang.
Contoh: penyuluhan narkoba oleh BNN.
2.     Sosialisasi informal, yaitu sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga yang bersifat kekeluargaan.
           Contoh: sosialisasi yang dilakukan antar teman.

5. Pola Sosialisasi
Pola sosialisasi ada 2:
a)     Sosialisasi Represif yaitu sosialisasi yang menekankan pada pemberian         hukuman pada umumnya sosialisasi ini terjadi pada keluarga dengan tipe orang tua otoriter.
b)    Sosialisasi participatoris yaitu sosialisasi yang lebih mengutamakan pemberian imbalan atau hadiah, pada sosialisasi ini anak dilibatkan dalam menentukan keinginannya.
6. Bentuk Sosialisasi
            Bentuk sosialisasi ada 2:
1.     Sosialisasi primer yaitu sosialisasi yang diterima pada tahap awal dari keluarga
2.     Sosialisasi sekunder yaitu sosialisasi tahap lanjutan yang diterima anak di luar keluarga contoh: Sekolah, Teman bermain, Media massa, atau Lingkungan tempat tinggalnya.


B.    KEPRIBADIAN
1.     Pengertian kepribadian
            Kepribadian menurut Paul T. Costa dan Robert R. MCcrae
Kepribadian adalah hubungan antar faktor yang terdiri atas berbagai sifat yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian akan memengaruhi pola perilaku individu yang bersangkutan saat menghadapi masalah-masalah dalam lingkungan hidupnya.

2.     Faktor pembentuk kepribadian
a.     Faktor pembentuk kepribadian
a.Warisan biologis
b. warisan lingkungan alam
c. warisan sosial
d. kelompok manusia/ grup.


           3.  Jenis-Jenis Kepribadian
               4 jenis  kepribadian yang terdapat dalam diri manusia antara lain :
  1. Sanguin → dijuluki si "Populer" karena pandai persuasif dan ingin terkenal.
  2. Koleris → dijuluki si "Kuat" karena sering dominan dan kompetitif.
  3. Melankolis → dijuluki si "Sempurna" karena perfeksionis dan serba teratur.
  4. Plegmatis → dijuluki si "Cinta Damai" karena kesetiaannya dan menghindari konflik.
C.  Kaitan sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi sangat berkaitan erat dengan pembentukan kepribadian. Karena sosialisasi yang sempurna akan membentuk kepribadian anak yang baik, berkualitas dan taat norma (konformitas) sementara sosialisasi yang diterima anak dengan tidak sempurna akan membentuk anak memiliki kepribadian yang menyimpang. Pola sosialisasi dalam mendidik anak juga harus diperhatikan orangtua. Diharapkan setiap orangtua mampu menerapkan pola sosialisasi partisipatoris dimana anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan dalam menentukan masa depannya. Hal ini akan mendorong anak agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan siap menerima setiap konsekuensi atas perbuatannya. Bukan pola sosialisasi Represif yang dimana orangtua selalu memaksakan kehendaknya terhadap anak. Anak dijadikan sebagai objek bukan subjek. Penerapan pola sosialisasi yang demikian bisa mendorong anak menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab, tidak mampu mandiri dan bahkan bisa jadi memiliki kecenderungan menyimpang.

Ditulis oleh:
*    EVEDY EFRAIM S. DEPARI [KELAS X IIS 2]
*    STEVEN BREMA KABAN( KELAS X IIS 2)
SMA ST.YOSEPH TJ. SELAMAT MEDAN, JLN. FLAMBOYAN RAYA NO. 139 MEDAN










 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI KARL MARX

Konflik Sosial

biografi tokoh "Maximiliam Weber"